Drosera Di
Balik Senja
Deretan garis warna warni seolah menyapa pagi pada hari itu,
memantulkan sinar nya melalui celah celah tulang dedaunan hingga sampai pada
embun pagi yang suci, begitu murni ketika tersentuh jemari nya, Shane
tersenyum, di tatap nya deretan warna dari frekuensi terkecil bernama merah
sampai frekuensi terbesar yang sering di sebut ungu di atas langit sana. Ia
selalu suka momen itu, ketika suhu permukaan samudra pasifik dan pantai peru
ekuador menurun drastis, membawa angin serta awan hujan ke australia dan asia
selatan, termasuk negara nya. Masa yang sering mereka sebut La Nina, membawa
hujan sepanjang hari, lalu dengan alamiah, terciptalah lengkungan indah bernama
pelangi. Ia tak pernah membayangkan bahwa pelangi sebenar nya adalah sisa sisa
hujan, yang tembus cahaya karna berinteraksi dengan sinar matahari, jika sisa
hujan saja